Seorang Boss suatu perusahaan yang merasa dihina
dan direndahkan oleh perusahaan pesaing mendatangi pimpinan perusahaan
pesaing tersebut dengan diantar oleh supir pribadinya.
Begitu memasuki ruang kerja si pimpinan dengan diantar oleh supirnya sekaligus bodyguardnya, si Boss langsung mendampratnya tanpa basa-basi, “KURANG AJAR KAMU! BRENGSEK! PANTAT ELO KAYAK MUKA GUE!!”
Setelah berkata begitu, si Boss langsung pergi keluar gedung dan berniat akan pulang. Tiba-tiba si supir berkata, “Maaf Pak! Kalau saya tidak salah dengar, anda salah mengucapkan kata-kata bapak saat bapak sedang di ruang pimpinan itu”.
Si Boss berintrospeksi sejenak, lalu ia mulai merasa malu dan wajahnya memerah. “Benar juga, saya salah ngomong.”
Lalu si Boss kembali menghampiri ruang kerja pimpinan pesaingnya tersebut dan berkata, “Hey brengsek! Gue tadi salah ngomong! Mustinya MUKA GUE KAYAK PANTAT ELO!!!”
Begitu memasuki ruang kerja si pimpinan dengan diantar oleh supirnya sekaligus bodyguardnya, si Boss langsung mendampratnya tanpa basa-basi, “KURANG AJAR KAMU! BRENGSEK! PANTAT ELO KAYAK MUKA GUE!!”
Setelah berkata begitu, si Boss langsung pergi keluar gedung dan berniat akan pulang. Tiba-tiba si supir berkata, “Maaf Pak! Kalau saya tidak salah dengar, anda salah mengucapkan kata-kata bapak saat bapak sedang di ruang pimpinan itu”.
Si Boss berintrospeksi sejenak, lalu ia mulai merasa malu dan wajahnya memerah. “Benar juga, saya salah ngomong.”
Lalu si Boss kembali menghampiri ruang kerja pimpinan pesaingnya tersebut dan berkata, “Hey brengsek! Gue tadi salah ngomong! Mustinya MUKA GUE KAYAK PANTAT ELO!!!”
%$#@% Ha..ha..ha..ha..ha..ha