Martin pulang dari kantor disambut tangisan istrinya. “Aku tahu kamu berselingkuh dengan teman sekantormu. Apa sih kekuranganku? Aku cantik, setia, pandai memasak dan ibu yang baik buat anak-anakmu. Apa yang belum aku lakukan untuk membuatmu bahagia?” berondong istri Martin.
“Iya, aku tahu kamu istri yang sangat sempurna. Hanya 1 kekuranganmu, kamu tidak pernah mengerang ketika kita bercinta,” kata Martin.
“Oh, jadi itu masalahnya. Ayo kita bercinta sekarang dan aku tunjukkan kalau akupun pandai mengerang,” kata si istri sambil menarik tangan Martin menuju tempat tidur.
Mereka lalu berciuman dengan penuh gairah.
“Sudah boleh mengerang belum?” tanya si istri.
“Belum, nanti aku beritahu deh kapan waktunya mengerang,” jawab Martin.
Mereka lalu melepas pakaian dan saling membelai.
“Mengerangnya sekarang ya?” tanya si istri.
“Belum, nanti,” kata Martin.
Akhirnya ketika Martin berada di atas tubuh istrinya dan hampir sampai ke puncak asmara, ia berseru, “Ya sekarang, ayo sekarang!”
“Ahhhhh… betapa capeknya aku seharian ngurus rumaaaaah..”
“Mengerangnya sekarang ya?” tanya si istri.
“Belum, nanti,” kata Martin.
Akhirnya ketika Martin berada di atas tubuh istrinya dan hampir sampai ke puncak asmara, ia berseru, “Ya sekarang, ayo sekarang!”
“Ahhhhh… betapa capeknya aku seharian ngurus rumaaaaah..”
%$#@% Ha..ha..ha..ha..ha..ha