Sang jejaka kaget, senapannya jatuh ke jurang. Bahkan terlalu kagetnya, tubuhnya jatuh ke belakang tepat di atas sebongkah batu. “gedebug krakk..” Kedua kakinya copot (eh, copot!). Gara-gara ada suara gaduh (sang jejaka jatuh dan teriak, “Au, au, au!”) sang harimau bangun. Ia menghampiri sang jejaka dan melakukan ‘pendekatan’ (uh-oh!).
Sang jejaka sudah tak bisa apa-apa lagi, pasrah sudah menerima nasibnya. Lalu,sang jejaka berdoa. “Ya Allah, maafkanlah hamba karena tidak shalat Jumat di hari ini, hari Jumat yang mulia ini.” “Ya Allah, hamba memohon kepada-Mu, jadikanlah harimau bergigi tajam, berkuku runcing, bertubuh besar, dan berkulit loreng ini yang sedang berada di depan saya menjadi harimau yang soleh. Kabulkanlah, Ya Rabbi! Amiin!”
Tiba-tiba ada suara petir. “jelegerr…” Sang harimau mendekati tubuh sang jejaka sedekat-dekatnya, kemudian mengangkat kedua kaki depannya dan berkata, “Allahumma baariklanaa fiimaa razaqtanaa waqinaa azabannaar…” (sekedar info: doa hendak makan bagi umat Muslim)
%$#@% Ha..ha..ha..ha..ha..ha