Kisah ini berkisar dari pengalaman tukang kue putu mayang, Suatu hari dia mau pergi berjualan tetapi di tengah perjalanan dia merasa ada sesuatu yg ketinggalan yaitu alat utk menyodok kue putu dari lubang cetakan kue, karena sdh terlalu jauh dia berjalan maka dia berpikir nanti juga dia akan bertemu kayu sebagai penggantinya,
Tiba disuatu perumahan tepatnya sebuah komplek perumahan kawasan pasar minggu indah ada seorang gadis yg ingin membeli kue putu mayangnya,
“bang kue putu mayangnya 10 buah”, kata sang gadis dan sambil masuk ke dalam rumahnya.
“bang kue putu mayangnya 10 buah”, kata sang gadis dan sambil masuk ke dalam rumahnya.
Karena dapat pembeli tukang kue putu itupun membuatnya tapi sayangnya ketika ingin mencetak tdk ada alat utk mengeluarkan kue dari cetakannya, karena lokasinya diperumahan dan tdk ada kayu Sebagai panggantinya akhirnya dia membuka celana dan memakai senjata yg ada di celana,
Akhirnya jadilah kue putu mayang itu 5 buah, sang gadis tadipun datang utk mengambil kue pesanannya dan sang gadis bertanya pada tukang kue putu mayang tersebut,
” bang, khan saya pesannya 10 kok jadinya cuma 5,”
dan tukang kue putu mayang itu berkata
“aduh eneng, 5 aja sdh lecet gimana 10… bisa ancur nich senjata”.
” bang, khan saya pesannya 10 kok jadinya cuma 5,”
dan tukang kue putu mayang itu berkata
“aduh eneng, 5 aja sdh lecet gimana 10… bisa ancur nich senjata”.
%$#@% Ha..ha..ha..ha..ha..ha